Cari Blog Ini

Jumat, 10 September 2010

karena aku wanita

Segaris ditarik, lalu coba tanyakan?
Dua garis digambar, lalu coba pahami?
Tiga garis diguratkan, lalu cari kepercayaan?

Tidak semudah melenggang tapal batas, aku wanita, membekas walau hanya terdiami..
Kenapa seakan terkoyak berlebih? Padahal hanya tergigit seujung lidi berpita.. karena wanita itu lembut
Kenapa seperti durjana kehilangan satire bergaun? Jelas kapas itu memang mudah terhempas.. karena wanita itu perasa
Mulai dari pembuluh limfaku hingga tumit tak beralas pun, seharusnya yakin hanya pada satu nisan
Tak usah beralasan, tak usah berambigu, aku tak ingin yang lain,
Tak akan lenyap deretan namamu, aku pun bertatap padaNya atas ucapanmu dan aku sudah ikhlas menamaimu terikat di relungku
Tinggal kau, jagalah hati dan pupilmu, acuhkan penganan macam indah sekalipun ia beralasan, pergi saja bila ada anggun termanis menyapamu.. itu karena kau lelaki terpilih
Kenapa? Akankah berpikir aku pemilik sifat buruk ibunda aisyah ra?
Tepat sekali, aku memang begitu..
Karena aku wanita dan kau lelaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar